CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Sabtu, 23 Februari 2008

kegagalan cikal bakal tumbuhnya kesuksesan

Jangan lah menyerah...................

apabila dalam kegagalan.............

agaplah kegagalan itu awal .......

dari teciptanya sebuah..............

kesuksesan yang kau dambakan........


Dalam suatu seminar pak Andrie Wongso pernah menyampaikan bahwa kegagalan adalah ibu kandungnya kesuksesan, jadi kesuksesan sejati adalah setelah kita mampu menaklukkan kegagalan demi kegagalan.
Dan menurut saya keberanian adalah sekumpulan rasa takut yang yang sudah mampu kita atasi, menurut saya keberanian sangat berbeda dengan nekat. Keberanian adalah proses alamiyah bagaimana perasaan ini selangkah demi selangkah mampu menaklukkan rasa takut, kekawatiran, kecemasan, persepsi negatif dan penyakit sejenisnya, baik di level quantum maupun di level action.
Pengusaha sekelas pak Perry saja masih menekankan agar kita menghitung resiko berapa kerugian jika kita mau memulai dan membuka usaha, jika kerugiannya tidak sampai membuat kita konyol maka silahkan do it, namun jika kerugiannya sampai membuat kita bangkrut maka jangan do it. Jadi masih ada pertimbangan yang logis (otak kiri) dalam mengambil keputusan bisnis namun tanpa mengurangi kinerja otak kanan dalam hal keberanian pengambilan keputusan bisnis.
Jadi terimalah proses alamiyah menuju taste keberanian kita masing-masing, jangan mengacu pada kekonyolan dan kenekatan yang mengacu pada otak kanan saja, kita dikaruniai otak kiri juga karena ada manfaatnya, namun otak kiri juga jangan sampai menghambat kinerja otak kanan. Buktinya pengusaha sekelas pak Perry juga masih menggunakan otak kiri dalam memutuskan suatu bisnis, walaupun kesannya justru sangat otak kanan banget, jadi seimbangkanlah otak kiri dan otak kanan kita seoptimal mungkin agar kinerjanya tidak saling menghambat, sehingga keberanian tetap jalan namun tidak konyol.
Sebab lagi-lagi kalau keberanian juga dikarbit atau dipaksakan maka justru kita akan terjerembab pada rasa takut yang lebih dalam lagi masuk ke alam bawah sadar kita, yang akhirnya justru menghambat kinerja otak kanan. Saya lebih memilih keberanian muncul secara alamiyah setelah saya mengalahkan selangkah demi selangkah rasa takut yang ada di dalam dada saya. Dan menurut saya waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing individu untuk mengalahkan rasa takut dan memunculkan keberanian adalah sangat relatif, tergantung pribadi masing-masing dan lingkungannya masing-masing.